Pengertian Tentang Quantitative Easing (QE) ? - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tentang Quantitative Easing (QE) ?

 Pengertian Tentang Quantitative Easing (QE) ?

Pengertian Tentang Quantitative Easing (QE) ?

Quantitative Easing (QE) adalah kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral (seperti Bank Indonesia, The Fed di AS, atau ECB di Eropa) untuk menstimulasi perekonomian ketika kebijakan moneter konvensional (seperti menurunkan suku bunga) sudah tidak efektif.  

Cara Kerja QE 

  1. Pembelian Aset Skala Besar : Bank sentral membeli aset keuangan dalam jumlah besar, seperti obligasi pemerintah atau surat utang korporasi, dari pasar dan perbankan.  
  2. Meningkatkan Likuiditas : Dengan membeli aset tersebut, bank sentral menyuntikkan uang baru ke dalam sistem keuangan, meningkatkan jumlah uang beredar.  
  3. Menekan Suku Bunga Jangka Panjang : Pembelian obligasi menaikkan harganya, sehingga imbal hasil (yield) obligasi turun. Hal ini membuat suku bunga pinjaman jangka panjang lebih murah.  
  4. Merangsang Pertumbuhan Ekonomi : Dengan suku bunga rendah, bisnis dan konsumen lebih mudah meminjam, mendorong investasi, konsumsi, dan lapangan kerja.  

Tujuan QE :

  • Mencegah deflasi (penurunan harga yang berkepanjangan).  
  • Mengatasi resesi atau krisis ekonomi.  
  • Menstabilkan pasar keuangan saat terjadi gejolak.  

Contoh Penerapan QE :

  • AS (2008 & 2020) : The Fed membeli obligasi dan sekuritas hipotek setelah krisis finansial 2008 dan pandemi COVID-19.  
  • Eropa (2015) : ECB menerapkan QE untuk memerangi deflasi dan stagnasi ekonomi.  
  • Jepang (2001 & 2013) : Bank of Japan (BoJ) menggunakan QE untuk melawan deflasi berkepanjangan.  

Risiko QE :

  • Inflasi : Jika uang yang beredar terlalu banyak, harga barang bisa melonjak.  
  • Gelembung Aset : Dana murah dapat memicu kenaikan harga saham / properti secara tidak wajar.  
  • Ketergantungan : Ekonomi bisa sulit pulih tanpa stimulus QE.  
QE adalah alat kebijakan yang powerful tetapi kontroversial, karena dampaknya bisa kompleks dan tidak selalu merata di seluruh lapisan masyarakat.
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.