Investasi itu Maraton, Bukan Sprint - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Investasi itu Maraton, Bukan Sprint

 Investasi itu Maraton, Bukan Sprint

Investasi itu Maraton, Bukan Sprint

Betul sekali. "Investasi itu maraton, bukan sprint" adalah analogi yang sangat tepat dan merupakan prinsip dasar yang penting bagi siapa pun yang ingin sukses dalam berinvestasi jangka panjang.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang maksud pernyataan ini dan implikasinya bagi Anda sebagai investor :

Perbedaan Sprint vs. Maraton dalam Investasi :

  • Sprint (Lari Cepat Jarak Pendek) : Fokus pada kecepatan maksimal dalam waktu singkat. Dalam investasi, ini mirip dengan trading atau spekulasi mencari keuntungan cepat. Risikonya tinggi, membutuhkan energi dan perhatian konstan, dan seringkali berakhir dengan kelelahan (rugi).
  • Maraton (Lari Jarak Jauh) : Fokus pada konsistensi, ketahanan, dan strategi jangka panjang. Dalam investasi, ini adalah tentang membangun portofolio secara bertahap, tetap tenang menghadapi fluktuasi pasar, dan mencapai tujuan finansial yang besar dalam waktu tahunan atau puluhan tahun.

Nilai-Nilai Utama Investasi Sebagai "Maraton":

1. Waktu Adalah Sahabat Terbaik (Compound Interest) ;

  • Kekuatan utama maraton investasi adalah bunga berbunga. Keuntungan yang Anda peroleh akan menghasilkan keuntungan lagi, dan seterusnya. Efek ini baru terasa dahsyat setelah bertahun-tahun.
  • Contoh : Mulai investasi Rp 1 juta/bulan dengan return rata-rata 10% per tahun. Dalam 10 tahun jadi ~Rp 206 juta. Dalam 20 tahun jadi ~Rp 765 juta. Dalam 30 tahun jadi ~Rp 2.26 miliar. Perbedaan waktu 10 tahun memberikan hasil yang berlipat ganda.

2. Mengelola Emosi, Bukan Hanya Uang :

  • Pasar finansial pasti naik-turun (volatilitas). Seperti pelari maraton yang melewati tanjakan dan turunan, investor harus bisa mengelola rasa panik (saat pasar turun) dan serakah (saat pasar naik cepat).
  • Strateginya : Beli dan tahan (buy and hold) serta rata-rata biaya (dollar-cost averaging) — investasi rutin jumlah tetap tanpa peduli kondisi pasar.

3. Fokus pada Tujuan Besar, Bising Gangguan Kecil :

  • Hindari reaksi terhadap berita sensasional atau fluktuasi harian. Tanya diri sendiri: "Apakah perubahan harga hari ini mengubah prospek jangka panjang dari aset yang saya miliki?"
  • Tujuan yang jelas (seperti dana pensiun, beli rumah, pendidikan anak) akan membantu Anda tetap di jalur.

4. Konsistensi Mengalahkan Kehebatan Sesaat :

  • Lebih baik investasi rutin setiap bulan dalam jumlah yang terjangkau daripada mencoba "memilih waktu terbaik" untuk masuk pasar (yang hampir mustahil dilakukan secara konsisten).
  • Disiplin menyisihkan uang untuk investasi adalah kuncinya.

5. Persiapan dan Pengetahuan yang Cukup :

  • Pelari maraton butuh latihan dan pahami kondisi dirinya. Investor perlu memahami instrumen yang dibeli (saham, reksadana, obligasi dan lain - lain), profil risiko, dan melakukan diversifikasi.

Bagaimana Memulai "Maraton" Investasi Anda :

  1. Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas dan Spesifik (Misal: Dana pensiun Rp 5 miliar dalam 25 tahun).
  2. Pahami Profil Risiko Anda (Seberapa besar turun naik portofolio yang bisa Anda toleransi secara emosional?).
  3. Pilih Instrumen yang Sesuai untuk jangka panjang (misal: saham blue-chip, reksadana indeks, atau obligasi untuk diversifikasi).
  4. Mulai Sekarang Juga, Sekecil Apa Pun. Manfaatkan waktu untuk membesarkan modal Anda.
  5. Review Secara Berkala, tapi Jangan Overtrade. Evaluasi portofolio setiap 6 atau 12 bulan sekali, sesuaikan jika sudah melenceng dari tujuan awal, tapi hindari jual-beli terus menerus.

Kesimpulan

"Investasi adalah maraton, bukan sprint" mengajak kita untuk bersabar, disiplin, dan berpikir visioner. Kesuksesan investasi bukan tentang "menang cepat" atau "membaca pasar" setiap hari, tetapi tentang kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten dalam waktu yang sangat panjang.

Selamat memulai maraton kekayaan Anda!

Artinya : kamu tidak perlu buru-buru kaya - yang penting konsisten, sabar, dan disiplin menjalankan prosesnya.

🏃‍♂️ Kenapa Investasi Disebut Maraton?

 1. Karena Tujuan Besarnya Jangka Panjang 

Investasi bukan untuk 1–2 bulan. Target kekayaan, pensiun, kebebasan finansial = butuh waktu bertahun-tahun.

2. Stabil, Konsisten, dan Tidak Panik 

Seperti pelari maraton yang menjaga langkah, investor harus :

  • Tidak FOMO 
  • Tidak panik saat pasar turun 
  • Menambah aset secara konsisten 

3. Mengutamakan Kualitas, Bukan Kecepatan 

Beli aset berkualitas - bukan yang “cepat naik tapi cepat jatuh”.

Contoh :

  • Saham syariah dividen 
  • Bitcoin 
  • ETH staking halal 
  • Emas untuk proteksi

 4. Compound Interest Butuh Waktu 

Keajaiban bunga berbunga mulai bekerja setelah 5–10 tahun. Semakin lama kamu bertahan → semakin besar hasilnya.


🧠 Mindset Maraton yang Harus Kamu Punya

  1. Sabar meskipun market naik turun. 
  2. Disiplin setor setiap bulan, meski gaji kecil. 
  3. Tetap belajar tentang aset. 
  4. Jangan tergoda instan seperti trading sembarangan atau judi koin gorengan. 🔥 

Contoh Strategi Investasi Model Maraton 

Gaji kamu : 1.000.000 – 1.500.000

Pembagian simpel :

  • 50% kebutuhan pokok 
  • 20% dana darurat 
  • 20% investasi jangka panjang 
  • 10% keinginan 

Investasi 20% (misal Rp200.000/bulan):

  • 60% Bitcoin 
  • 20% Emas 
  • 20% saham syariah dividen (TLKM, ICBP, SIDO, UNVR, ADRO dan sebagainya.) 

Kecil ? Tidak.

Maraton dimulai dari langkah kecil tapi konsisten.

🌄 Analoginya 

Sprint = ingin cepat kaya → risiko tinggi, cepat capek, mudah jatuh. Maraton = kaya pelan tapi pasti → stabil, aman, terukur. 


Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.