Value Investing Untuk Pemula
Value Investing Untuk Pemula
Berikut penjelasan “Value Investing untuk Pemula” secara sederhana, lengkap, dan mudah dipahami 👇
🧭 Apa Itu Value Investing?
Value investing adalah strategi investasi di mana kamu membeli saham yang harganya lebih rendah dari nilai sebenarnya (nilai intrinsik).
Artinya: kamu mencari saham “bagus tapi sedang diskon.”
💬 Analogi sederhana :
Bayangkan kamu beli rumah yang nilainya Rp1 miliar, tapi dijual Rp700 juta.
Itulah konsep value investing — beli aset bagus saat murah, lalu sabar menunggu nilainya naik.
💡 Prinsip Utama Value Investing
Beli bisnis, bukan harga saham
➤ Pahami perusahaan seolah kamu ingin memiliki bisnisnya.
➤ Jangan beli hanya karena harga naik-turun.
Margin of Safety (Keamanan Selisih Nilai)
➤ Beli saham jauh di bawah nilai wajarnya untuk mengurangi risiko.
➤ Contoh: jika nilai wajar Rp1.000, beli di Rp700.
Sabar & Berpikir Jangka Panjang
➤ Value investing bukan untuk cepat kaya.
➤ Hasilnya biasanya terlihat setelah beberapa tahun.
📊 Langkah-langkah Praktis untuk Pemula
1. Pilih Perusahaan Berkualitas
Cari perusahaan dengan :
Laba bersih tumbuh stabil. Utang rendah. Produk atau jasa yang dibutuhkan banyak orang. Manajemen jujur dan efisien. Punya economic moat (keunggulan kompetitif).
🧩 Contoh di Indonesia:
TLKM (telekomunikasi) UNVR (konsumsi) ICBP (makanan) SIDO (kesehatan) ASII (otomotif)
2. Hitung Nilai Wajar (Intrinsic Value)
Gunakan metode sederhana untuk pemula ;
PER (Price to Earning Ratio) → Bandingkan dengan rata-rata sektor. PBV (Price to Book Value) → Di bawah 1 bisa berarti undervalued. DCF (Discounted Cash Flow) → Lebih lanjut untuk menghitung nilai masa depan.
📘 Contoh : Jika nilai wajar (intrinsik) TLKM = Rp5.000
dan harga pasar sekarang Rp3.500 → artinya undervalued (diskon 30%).
3. Analisa Fundamental
Lihat laporan keuangan:
ROE (Return on Equity) minimal 15%. Debt to Equity Ratio (DER) < 1. Current Ratio > 1,5. Earning Growth positif tiap tahun.
4. Disiplin dan Sabar
Beli hanya jika harga jauh di bawah nilai intrinsik. Jangan panik kalau harga turun (asal bisnisnya masih bagus). Nikmati dividen selama menunggu harga naik.
🧠 Tokoh Legendaris Value Investing
1. Benjamin Graham – "Bapak Value Investing"
Buku: The Intelligent Investor
2. Warren Buffett – Murid Graham, investor terkaya dari value investing.
Filsafatnya: “It’s far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price.”
💰 Tips Praktis untuk Pemula
- Gunakan aplikasi seperti Stockbit, RTI Business, atau InvestasiKu untuk analisa.
- Mulai dari Rp100.000 saja untuk belajar.
- Catat semua transaksi di Google Sheet / Notion agar rapi.
- Fokus pada 10–15 saham terbaik untuk jangka panjang.
🧩 Kesimpulan
Prinsip Penjelasan Singkat
Beli saat murah Harga < Nilai wajar
Fokus bisnis bagus Fundamental kuat
Puya margin of safety Kurangi risiko
Sabar & tahan lama Waktu adalah temanmu
Reinvest dividen Biar kekayaan tumbuh otomatis
