Biaya Hidup Dari Dividen Saham SIDO - Blog Rizki M Farhan
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Lacak seluruh pasar di TradingView
Home / Bisnis / Saham Indonesia

Biaya Hidup Dari Dividen Saham SIDO

Oleh Rizki M Farhan

 Biaya Hidup Dari Dividen Saham SIDO


Untuk bisa "hidup dari dividen saham SIDO", Anda perlu menghitung secara realistis berapa banyak modal yang diperlukan, mempertimbangkan volatilitas dividennya, dan menyiapkan strategi cadangan. Berikut breakdown-nya:

1. Berapa Dividen SIDO per Tahun ?

  • Dividen 2021 - 2023 :  
    • 2021 : Rp 15/saham  
    • 2022 : Rp 25/saham  
    • 2023 : Rp 9.62/saham (interim)  
    • Rata-rata : Rp 16.54/saham/tahun (asumsi optimis).  
  • Dividen Yield :  
    • Harga saham SIDO (Mei 2024) ± Rp 500.  
    • Yield = (Dividen per Saham / Harga Saham) × 100  
    • = (16.54 / 500) × 100 ≈ 3.3%.  

2. Modal yang Dibutuhkan untuk Target Bulanan  

  • Target Rp 5 Juta/Bulan (Rp 60 Juta/Tahun) 
    • Jumlah saham :  60.000.000 / 16.54 = 3.63 juta saham`.  
    • Modal : 3.63 juta × Rp 500 = Rp 1.82 Miliar.  
  • Target Rp 10 Juta/Bulan (Rp 120 Juta/Tahun) 
    • Modal : Rp 3.63 Miliar.  
Catatan :  
Ini asumsi dividen stabil Rp 16.54/saham. Jika turun seperti 2023 (Rp 9.62), modal harus 2× lebih besar.  

3. Risiko Utama Hidup dari Dividen SIDO

  1. Dividen Tidak Konsisten :  
    • Laba SIDO fluktuatif karena tergantung harga bahan baku (jahe, gula dan lain - lain).  
    • Contoh : 2023 dividen turun 60% dari 2022.  
  2. Capital Loss :  Jika harga saham turun dari Rp 500 ke Rp 300, portofolio Anda bisa kehilangan "Rp 1.2 Miliar"(untuk 6 juta saham).  
  3. Inflasi & Kenaikan Biaya Hidup : Dividen Rp 5 juta/bulan hari ini ≠ Rp 5 juta 10 tahun lagi.  

4. Solusi Realistis Tanpa Modal Miliaran 

  1. Diversifikasi ke Saham Dividen Lain  
    • Contoh alokasi "Rp 1 Miliar":  
      • 40% SIDO (Yield 3.3%) → Rp 400 juta → Rp 13.2 juta/tahun.  
      • 30% BBRI (Yield 6%) → Rp 300 juta → Rp 18 juta/tahun.  
      • 30% TOWR (Yield 7%) → Rp 300 juta → Rp 21 juta/tahun.  
      • Total dividen : Rp 52.2 juta/tahun (Rp 4.35 juta/bulan).  
  2. Kombinasi dengan Passive Income Lain  
    • Reksadana pendapatan tetap (Yield 6-8%/tahun).  
    • Sewa properti (misal kos-kosan bagi hasil).  
  3. Reinvestasi Dividen untuk Compounding : Jika dividen Rp 5 juta/bulan diinvestasikan kembali (ke saham lain), dalam 5 tahun bisa tumbuh jadi "Rp 400-500 juta".  

5. Simulasi Jika Dividen SIDO Turun 

  • Skenario Terburuk : Dividen = Rp 5/saham (seperti 2019).  
  • Untuk Rp 5 juta/bulan → butuh "12 juta saham (Rp 6 Miliar)".  
  • Solusi : Punya "dana darurat 1-2 tahun" untuk cover pemotongan dividen.  

6. Checklist Persiapan

  • Hitung kebutuhan hidup realistis (termasuk pajak, inflasi).  
  • Diversifikasi minimal 5 emiten (SIDO + bank + infrastruktur).  
  • Jangan gunakan leverage (utang) untuk beli saham dividen.  
  • Pantau kinerja SIDO tiap kuartal (laporan laba/rugi di idx.co.id).  

Kesimpulan

  • Hidup dari dividen SIDO saja sangat berisiko karena ketidakpastiannya.  
  • Minimal diversifikasi ke 3-5 saham + alokasi modal Rp 2-3 Miliar untuk target Rp 5-10 juta/bulan.  
  • Jika modal terbatas, gabungkan dengan bisnis sampingan atau investasi lain.  

> 💡 Tips Terakhir :  
> - Gunakan "dividen sebagai tambahan", bukan satu-satunya sumber penghasilan.  
> - Fokus pada "pertumbuhan modal" (capital gain) sekaligus dividen.  
Rizki M Farhan
Rizki M Farhan Saya adalah seorang penulis konten artikel untuk belajar yang membahas Teknologi Layanan Pendidikan Internet.